Kemacetan lalu lintas

Kemacetan lalu lintas di ruas persimpangan Jemur Andayani-Ahmad Yani sepertinya bisa segera diurai.Pemerintah pusat siap membangun jalan layang di titik rawan kemacetan ini.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Hendro Gunawan mengatakan, pembangunan masih dalam tahap kajian awal. Rencananya pembangunan akan didanai pusat.“Sekarang belum diputuskan biayanya atau bagaimana proses pembangunannya,” katanya. Dia berharap jalan layang tersebut bisa mengurai salah satu titik kemacetan.

Selama ini kerap terjadi kemacetan karena persilangan arus dari dan ke Jemur menuju Jalan Ahmad Yani dengan arus dari arah utara Jalan Ahmad Yani. Selain itu,ada pula perlintasan kereta sebidang yang mengakibatkan lalu lintas harus berhenti selama kereta lewat. Pada jam-jam sibuk kemacetan dari arah selatan bisa sampai BundaranWaru. Sementara kemacetan dari utara bisa sampai Pabrik Kulit Wonocolo. Sementara kemacetan di Jemursari bisa sampai pertigaan Jemur Andayani-Jemursari.

Kemacetan di Jemur Andani diharapkan bisa diurai dengan jalan layang. Jalan itu akan mengurangi perlintasan sebidang di persimpangan tersebut.“Salah satu solusi mengurai kemacetan adalah mengatasi perlintasan sebidang pada titik- titik pertemuan arus,” ujar Hendro. Jalan itu direncanakan memecah arus dari dan ke Jalan Jemursari menuju Ahmad Yani.Namun,belum bisa diputuskan, apakah jalan itu akandibelokanke selatanatauutara Jalan Ahmad Yani sisi barat.

“Untuk arus dari utara, kalau jalan sudah jadi,akan tetap lewat bawah.Sebab, tidak terpengaruh lagi,”tuturnya. Selain jalan layang,penguraian kemacetan itu dengan melebarkan jalan di Bundaran Dolog. Proyek dengan dana Rp5 miliar dari APBN itu ditargetkan tuntas pada akhir tahun ini.“Pemkot hanya membebaskan lahan.Untuk konstruksi dikerjakan pusat,”ungkapnya.

Kepala Bidang Jalan Metro Surabaya Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) V Edison Rombe mengatakan, jalan layang Ahmad Yani merupakan salah satu dari delapan jalan yang akan dibangun di sekitar Surabaya.“Sekarang masih dalam tahap kajian awal oleh tim Indonesia-Jepang. Kajian nanti akan dibiayai Jepang,”ucapnya. Namun, jalan layang itu harus diintegrasikan dengan penataan lalu lintas di Bundaran Waru.

Jika lalu lintas di Waru tidak dikelola, kemacetan akan berpindah dari Jalan Ahmad Yani ke Bundaran Waru.“ Karena Ahmad Yani sudah lancar, arus lebih cepat mengalir ke Waru.Kalau tidak ada pengelolaan dan penambahan infrastruktur, Bundaran Waru akan menjadi titik kemacetan baru,”tukasnya. Karena itu, BBPJN mengkaji pula kemungkinan membuat jalan layang di sekitar Bundaran Waru. Namun, belum bisa ditentukan lokasi pasti pembangunan jalan itu. “Semua masih terlalu dini, termasuk membicarakan detail teknis dan kebutuhan biaya,”tuturnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel